ADIL KA' TALINO, BACURAMIN KA' SARUGA, BASENGAT KA' JUBATA...

Kamis, 12 Juni 2008

Guru Malas Ngajar, Saya Pecat

NGABANG. Pegawai Negeri Sipil (PNS) khususnya guru dan tenaga medis yang saat ini bertugas di daerah terpencil di kecamatan di Kabupaten Landak ini perlu diawasi oleh instansi terkaitnya. Jika ditemukan jarang bertugas atau masuk kantor agar diberikan teguran, kalau bandel di pecat saja.“Untuk dinas pendidikan agar diawasi betul-betul guru-guru bagi mereka yang tidak melaksanakan tugas tiga bulan berturut, kepada BKD agar memberikan teguran baik lisan, tertulis, sampai diusulkan pemecatannya. Percuma kita menggaji orang yang tak melaksanakan tugas,” ungkap Bupati Landak DR.Drs. Adrianus Asia Sidot,M.SI, kepada pers usai pembambilan sumpah dan janji CPNS jadi PNS di lingkungan Pemkab Landak belum lama ini.
Bupati memberikan penegasan itu terkait ada kasus ditemukan di salah satu sekolah dasar yang ada di Kabupaten Landak ini ada guru selama 20 tahun tidak melaksanakan tugas, tepi jagi masih jalan terus setiap bulannya. “Nah, ni agar dilacak siapa yang makan gaji tersebut. Negara dirugikan Rp. 100 juta lebi. Ini baru satu orang,” kata Adrianus mantan Kepala Dinas Pendidikan Landak ini.
Adrianus mengungkapkan, selain guru, juga kepada Dinas Kesehatan Landak agar melakukan pemantauan kepada para tenaga medis seperti bidan yang bertugas di daerah terpencil. “Jangan hanya namannya saja yang ada tapi orangnya tidak ada,” ujarnya.
PNS juga harus bisa menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat jangan malah mengkompori atau memprovokator masyarakat. Jadi, berilah masyarakat penjelasan yang obyektif dan benar. Selain itu, di masyarakat akan berhadapan berbagai aturan seperti agama, adat istiadat. PNS memang memiliki kode etik tersendiri, tapi bukan berarti harus eklusif di masyarakat.
“Justru di mana saja bisa menghormati nilai-nilai yang ada di masyarakat. Kalau di sana adat istiadat kuat harus hormati. Karena jika tidak akan berhadapan dengan masyarakat,” kata Adrianus seraya menambahkan dirinya juga dituntut tanggungjawab sebagai kepala daerah di masyarakat. (wan)


7 komentar:

Gabby mengatakan...

Betul sekali Pak!. Kinerja PNS Landak harus berorientasi pada pelayan masyarakat agar tercipta kemajuan di Kabupaten Landak ini. Agar mendapatkan kinerja yang maksimal memang harus ada pengawasan terhadap aparatnya.

Saya juga punya usul Pak, untuk meningkatkan kualitas SDM Landak harusnya para aparatnya juga jangan dihalag-halangi untuk terus menimba ilmu baik dari jalur "Tugas Belajar" maupun "Ijin Belajar".
Untuk saat ini, sepertinya untuk mendapatkan surat tugas atau ijin belajar kok sulit sekali pak? (dipersulit sepertinya?).
Tolong pejabat BKD yang mengurus masalah ini di reformasi Pak. Bila perlu adakan rolling pejabat yang menghambat para PNS Landak untuk maju!. Wong biaya sendiri juga kok dihambat dengan alasan tidak masuk akal, apakah takut disaingi kali ya?.
Moga unek-unek ini diperhatikan ya Pak!.

BARAWAS mengatakan...

Wujudkan itu Pak

Anonim mengatakan...

Setuju Pak Bup. Yang malas dan tidak bertanggungjawab harus dipecat, terutama sekali guru. Kita harus memperbaiki human resource kita.

Anonim mengatakan...

Merry Christmas to Pak Bup and all his readers.

adisuno_Landak mengatakan...

saya sangat setuju dengan demikian agar meningkatkan kinerja guru yang ada agar tidak malas-malasan...saya punya usulan program yaitu jika ada beasiswa lagi bagaimana pemerintah harus mengusahakan adanya beasiswa untuk guru agama karena berdasarkan hasil pengamatan saya tentang guru agama sangat kurang jumlahnya dikabupaten landak sehingga ini sangat berpengaruh terhadap bimbingan sipritual anak juga sangat kurang dan pendidikan bukan hanya menghasilkan output yang memiliki skill yang tinggi tapi juga harus dapat menghasilkan seorang manusia yang memiliki moralitas dan kita lihat diindonesia saat ini sagat mengalami krisis moralitas dan khususnya kita kabupaten landak juga khususnya. Apalagi dengan merabahnya tempat club malam dikabupaten landak dan salajh satu faktor dari para pekerja yang pulang dari malaysia yang biasanya banyak menghasilkan uang dengan mudah tetapi ketika berada diindonesia mereka tidak mau bekerja keras dan akhirnya dampak tersebut menular atau merebah dikabupaten landak

buaz mengatakan...

selamat Tahun baru Pak Bpati yang kami kasihi..saya setuju,. inilah saatnya untuk memilih orang-orang yang betul-betul mau mengabdi untuk LAndak...jangan cuma gaji yang di pikirkan oleh PNS-PNS yang ada tetapi pikirkanlah bagaimana caranya supaya anak-anak- didik mengerti tujuan hidup mereka., satu lagi jangan puas dengan kinerja yang sudah ada tetapi mari tingkatkan lagi... BUAZ

Anonim mengatakan...

stju bgt tuh pak,,,tp msh bnyk guru sd, smp,dan sma yg males ngajar!!!!!
bahkan ada yg bertahun tgl di ngabang gx pernh ngajr ke kampng,y padahl dya kepala sklh di kmpng stmpt,!!!! kebudayaan yg seperti ini hrs di tindk dgn serius!!!!!